Memenuhi panggilanNya (2) Syarat Naik Haji Reguler

IMG_9996
ketika menunggu…yang Alhamdulillah gak pake lama

Sebenernya debat dalam diri saya buat daftar haji Reguler atau ONH sudah lama, dan apapun pilihan kita, semuanya menunggu dalam hitungan tahun. Terinspirasi dari temen saya yang pake Haji Reguler, saya dan Suami pun memutuskan untuk mencoba ambil yang Reguler. Tapi juga dengan rasa penasaran, pake ribet gak atau pake antri gak ya daftar di Kementerian Agamanya. Teman saya meyakinkan  bahwa gak pake ribet dan gak pake antri, masih ada tanda tanya pake macet gak ya (hehehe) Mengingat rumah saya kan daerah Tangerang, dan biasanya pasti macet 😀😀😀, tapi ya sudahlah…

Ini persiapan pendaftaran Haji yang harus dilakukan:

  1. Buka tabungan haji di Bank Syariah manapun ya, dan penuhi saldonya sampai dengan Rp 25jt/orang (lebihin Rp 100,000). Setelah mencapai 25jt, kontak AO kita dan tentukan jadwal kapan kita mau daftar ke Kementerian Agama untuk mendapatkan surat pengantar bukti lunas. Kindly noted, kalau surat pengantar ini hanya berlaku 5 (lima) hari, jadi proses saya yang sudah berjalan lama ini, terpaksa menunggu kapan saya bisa ke Kementerian Agamanya (kapan bisa cuti tepatnya, hahaha)
  2. Sambil buka tabungan sertakan fc KTP, fc KK, fc buku nikah, surat pernyataan (ini dari Bank kok), dan photo 4×6 (4 buah) serta 3×4 (4 buah). Buat wanita photonya memakai jilbab ya…
  3. Nah, setelah saya bisa menentukan hari, saya kontak AO di Bank Syariah, dan mereka pun dengan sigap menyiapkan satu set dokumen yang tinggal kita bawa.
  4. Selanjutnya cari kemana kita harus mendaftar Haji di wialayah tempat tinggal kita (ini yang membedakan dengan ONH Plus yang tinggal duduk dan Bironya yang datang) Karena saya tinggal di daerah Tangerang, Provinsi Banten, lokasi pendaftaran saya adalah di Kementerian Agama,  Prov Banten, Kota Tangerang, yang letaknya di depan RS Umum Kabupaten Tangerang. (Alhamdulillah, kesana gak pake macet :P)
  5. Tibalah saya di Kementerian Agama, dan bener kata temen saya, gak pake antri dan gak pake lama. Disamping satu set dokumen yang sudah disiapkan dari Bank kita hanya perlu menambahkan fc KTP, fc KK, fc Buku Akad Nikah dan Photo.
  6. Ini cerita lucunya, saya diminta photo sebanyak 20 buah, tentunya saya gak nyiapin, karena di persyaratan yang dikasih hanya perlu 4 buah. Untungnya…., saya sempet baca blog dan dibilangin kalau di tempat pendaftaran naik haji,  ada jasa layanan photo. Dan langsung saya bilang: bisa diphoto disini kan ya…? Jawaban si Ibu: disini udah gak ada lagi layanannya. Saya pun diam, dan berusaha ngajak suami cari tempat photo, tapi gak berapa lama……
  7. Dipanggil-lah suami saya…., dan kemudian diminta masuk ke ruangan untuk photo (saya: lah, katanya tadi udah gak ada layanan jasa photo, tapi ya sudahlah positive thinking)
  8. Selesai suami saya, kemudian giliran saya, untuk diphoto dan ambil sidik jari juga.
  9. Gak pake lama dari itu, kita dipanggil lagi dan diminta tanda tangan di lembaran yang sudah ada photo kita yang diprint di lembaran tersebut (catet ya diprint :))
  10. Udah gitu si Ibunya nanya: jadi mau gimana photonya…? Saya: pakai yang tadi aja Bu; Ibu: jadi dicetak disini?; Saya: iya; Ibu: 75000/orang ya Neng. Saya: baiklah, sambil masih tanda tanya. Temen saya bilang, sebenernya jumlah photo yang banyak itu, dibutuhkan pas kita mau berangkat Haji, dan bukan sekarang, makanya photonya harus disimpan, karena nanti akan dibutuhkan. Tapi, ya sudahlah, saya gak mau ambil pusing, gak ngantri aja udah buat saya kegirangan, apalagi gak perlu cari tempat photo lagi 🙂

Nah, to the most significant part: berapa lama ya Bu, nunggunya? Ibu: 14 tahun, Neng; Saya: wowwww, bukannya ada penambahan kuota dari lobby Pak Jokowi kemarin?  Ibu: iya, Neng, tadinya untuk Banten 20 tahun, sekarang sudah 14 tahun, tunggu aja ya Neng…

Alhamdulillah, hebat ya Presiden saya, lobbynya mampu menaikkan kuota haji Indonesia, God bless You, Pak Jokowi…(ini bukan tulisan politik, but can you imagine..what he has done to our hajj). Saya pun pulang dengan senyuman manis, bukan karena cuti, tapi karena prosesnya memang begitu mudah dan cepat, menepis kekhawatiran saya mengenai proses birokrasi yang panjang….Masalah menunggu, Insya Allah, proses pendaftaran dengan ONH Plus tetap kami berdua jalani,  yang jelas pakai proses manapun, semua  harus menunggu, seperti yang dibilang Allah tidak memanggil yang siap, tapi Dia memanggil yang terundang olehNya…. (Nuhun Allah) 

img_0009